Sebagai buktinya ada beberapa contoh rumah-rumah yang keberadaannya memiliki keunikan yang lain daripada yang lain. Dan jelas, membutuhkn lebih dari sekedar keinginan untuk tinggal atau usaha dan kreativitas untuk menempatinya.
1.Biara di Puncak Katshki Pillar, Chiatura, Georgia
Penduduk setempat menyebutnya The Katshki Pillar Monastery atau Biara Pilar Katskhi. Rumah yang terletak di Chiatura, Georgia ini adalah tempat tinggal Pendeta Maxime Qavtaradze yang berusia 59 tahun. Pendeta Maxime sudah menempati rumah unik yang terletak di atas bukit batu ini selama 20 tahun. Butuh waktu sekitar 20 menit baginya untuk turun dari bukit yang tingginya 131 kaki itu. Para jemaat menderek berbagai persedian kebutuhan sehari-hari sang Pendeta. Dan Ia hanya turun dua kali seminggu untuk berdoa dengan para pengikutnya.
Dengan posisinya yang sulit dijangkau, pengunjung rumah ini hanya jemaat atau Pendeta lain yang benar-benar memiliki kepentingan saja. Meski kadang kala ada juga sekelompok pemuda yang berkumpul di kaki pilar bukit tersebut.
Dalam kesederhanaan, Pendeta Maxime awalnya hanya tidur diatas Lemari Es bekas yang direbahkan. Sampai kemudian jemaatnya membawakan tempat tidur ke dalam pondok. Bukit Batu Pillar Katsky memang digunakan oleh para Stylites, yaitu penganut Kristen yang hidup di atas pilar untuk menghindari godaan duniawi sampai abad ke-15, praktik itu baru jarang dilakukan setelah invasi Ottoman ke Georgia.
2. The River House di Sungai Drina, Bajina Basta, Serbia
Ada rumah di tengah-tengah Sungai Drina di Serbia yang dibangun oleh mahasiswa pada 45 tahun yang lalu, namun masih berdiri kuat dan disinggahi para perenang yang kerap datang mengunjungi. Meski nampak rentan, selama 45 tahun rumah kecil ini telah bertahan dari segala sesuatu yang bisa menghancurkan rumah itu. Posisi rumah berdiri seimbang di atas batu di tengah sungai, dan sejak pertama kali ada disana rumah itu sudah sering diterjang banjir dan angin kencang, namun masih berdiri kuat.
Struktur rumah sungai yang terletak dekat kota Bajina Basta ini menjadi daya tarik bagi pengunjung dan wisatawan. Ide membangun rumah itu muncul tahun 1968 ketika sekelompok perenang muda membutuhkan tempat untuk beristirahat.
Awalnya mereka hanya menemukan batu dan mulai menggunakannya sebagai lokasi singgah disaat berenang. Lalu seiring berjalannya waktu, mereka ingin tempat yang lebih nyaman untuk beristirahat dan mulai menempatkan papan untuk berbaring di di atas batu. Tahun berikutnya, salah satu perenang mengubah gambaran kasar menjadi proyek konstruksi berupa rumah dengan satu kamar. Bahan untuk membangun rumah itu diangkut dengan perahu dan kayak, sementara potongan-potongan kayu dihanyutkan dari hulu sungai.
3. Casa do Penedo atau ‘Rumah Batu’, di pegunungan Fafe Portugal Utara
Casa do Penedo, atau House of Stone (Rumah Batu), adalah hunian aneh di Fafe Mountains, wilayah sebelah utara Portugal. Banyak yang menyebutnya sebagai bentuk nyata dari Rumah Flintstones. Tapi daya tariknya tak sekedar mirip dengan rumah batu di serial Flinstoe, rumah ini juga dilengkapi dengan jendela dan pintu anti peluru dan ada juga kolam renang.
Terletak antara empat batu granit besar, rumah ini bertengger di gunung dengan ketinggian hampir 2.600 kaki. Setelah sempat digunakan sebagai rumah liburan , rumah ini kemudian menjadi obyek wisata yang berkembang menjadi sebuah museum lokal yang menyimpan pernak-pernik peninggalan dan foto-foto wilayah setempat.
4. Rumah di pulau Elidaey Islandia
Ada sebuah rumah yang jadi satu-satunya bangunan di pulau Elidaey Islandia, rumah itu ditempati secara turun-temurun oleh sebuah keluarga sampai sekitar 300 tahun yang lalu. Keluarga yang menempati rumah itu hidup dari sumber daya di pulau dan laut, berburu burung puffins, memelihara ternak dan menangkap ikan. Pada awal 1900-an, pulau itu ditinggalkan oleh keturunan keluarga itu dan tak ada lagi yang tinggal di pulau itu. Sampai beberapa tahun yang lalu Persatuan Pemburu lokal membangun sebuah kabin persinggahan selama musim berburu burung puffins. Sempat tersiar kabar bahwa kabin itu adalah hadiah dari pemerintah Islandia kepada penyanyi Bjork yang dianggap sudah membawa nama Islandia ke panggung musik dunia, tapi itu ternyata hanya rumor.
5. The Errante guest house di Ritoque, Chile
The Errante Guest house ini terletak di ‘Open City’ dekat Ritoque, Chili, dan merupakan hasil eksperimen arsitektur dan merupakan bagian dari pemukiman yang dibentuk sebagai bagian dari percobaan pada 1970-an.
Lokasi rumah ini ada di antara wilayah Concon dan Ritoque, adalah sebuah inisiatif yang dibuat oleh para pengajar di Fakultas Desain dan Arsitektur di Universitas Katolik Valparaíso. Selama 40 tahun terakhir, kolaborasi para dosen telah membangun bangunan di area seluas 300 hektar dengan filosofi dasar membuat bangunan yang sesuai dengan medan.
6. Eagle’s Nest lodge, di Kaki Pegunungan Aus, Namibia
Eagle Nest Lodge adalah kumpulan rumah batu yang dibangun di kaki Pegunungan Aus di Klein Aus Vista Nature Reserve, Namibia. Bangunan rumah dibangun diantara bebatuan degan lantai dan dinding dari bongkahan batu. Melihat lokasi yang keras, rumah ini menjadi persinggahan yang cukup nyaman dengan gurun Namibia yang nampak membentang hanya beberapa langkah dari pintu depan.